Pindahan

Sudah saatnya pindah dari blog ni...
ini karena blog yang baru udah siap, alias udah rampung dibuat sama suami saya tercinta :P
pengennya sih nggak pindahan sekarang, lah wong blog partner saya itu juga blom rampung *lirik2 suami saya* :P
tapi ya.... sudah dirayu-rayu (baca : disuruh-suruh) pindah ke blog baru dari kapan tau hueheuheue...
mikir-mikir lagi... yo wis pindahan aja deh malam ini... sebelum kebanjiran *lho??*
pindahnya deket koq, ke http://bunda.kebuntomat.web.id
bubye blogku tersayang...
Hiqs.... jadi sedih begini, seperti berpisah dengan sahabat lama *dramatisir mode on*
huehuehuehue...
yo wis, c u in my new blog ^____^

posted by .n.a.n.a. @ Saturday, March 15, 2008, ,




Mendadak Tenar

Hehehe.... geuleuh saya juga membaca judul postingan diatas :P bukan bermaksud menyaingi film Mendadak dangdut atau membuat sekuelnya :P tapi ya itulah yang terjadi di kantor belakangan ini.
Setelah merebaknya gosip keinginan saya untuk resign, saya jadi sering mendapat pertanyaan2 dari teman2. Dari alasan kenapa resign? kapan? sampai gosip yang kurang enak didengar. Ya wajar sih, tapi entah... jadi merasa kurang nyaman sedikit, apalagi kadang muncul pertanyaan2 yang sedikit "nakal" dan bikin saya gregetan atau nangis karena sensitifnya bumil :(
Memang, ini semua karena pernikahan saya yang tidak diketahui teman2 kantor alias sembunyi2 (kecuali sahabat2 saya), dan ketika saat ini saya hamil, jalan resign-lah yang memang dari awal sudah "on my schedule" akhirnya harus diambil. Perut saya yang mulai membuncit, disertai pipi yang tambah tembem dan terlihat gendut, membuat saya makin dicurigai oleh temen2 kantor. Sejauh ini sih, masih belum ada yang bertanya secara langsung ke saya apakah saya sudah hamil atau belum, tapi yang saya tau gosip tentang saya yang sudah hamil sedang jadi top of hot news di kantor *halah*
Bingung juga mau gimana, karena alasan diam2 menikahnya juga kan karena kontrak kerja dari kantor yang tidak boleh menikah selama 2 tahun, lalu dengan bismillah saya mampu tancap gas menerobos semua peraturan itu (Thanks Allah for the greatest gift....)
Jalan pertama adalah, just ignore what they'd said... tapi kepikiran juga, takut2 hubungan silaturahmi ke depannya jadi nggak enak.
Atau mau bikin konferensi Pers... hehehe berasa artis bgt yak :P niatnya sih bikin pengakuan gitu sebelum resign kalo ternyata udah merit dari kapan tau, trus sekarang udah bumil, tapi efeknya takut ngerasa banyak pihak yang telah dibohongi (emang iya sih hehehe..., maafkan diriku teman2...)
Ah, bukan mendadak tenar lagi ini, tapi jadi mendadak pusing ini mah...
paling nggak keputusan saya untuk resign sudah disetujui, setelah berjuang melalui Bu Ariyani (bos saya.red) yang terus merayu untuk tetap bertahan kerja sampai akhir tahun, dan beradu argumen dengan bapak kacab yang menganggap keputusan saya itu kurang "cewek masa kini" banget daahh.... Tapi Alhamdulillah surat resignnya akhirnya ditandatangani bapak kepala cabang tercinta sore ini. Dan besok tinggal dikirim ke SDM deh... :)
Semoga semua berjalan lancar, Ya Rabb..



ps : u are the greatest gift from Allah that i ever received, dear...

posted by .n.a.n.a. @ Thursday, February 28, 2008, ,




Antara saya, cumit dan Dokter Bahar

Setelah berhari-hari saya bertahan dari penasaran tentang kepastian kehamilan saya, setelah keegoisan abi dan bundanya yang sok sibuk kerja dan sok sibuk kuliah, akhirnya saya dan suami (berhasil) memeriksakan kondisi kehamilan saya untuk yang pertama kali. Pemeriksaan ini saya lakukan tanggal 8 Februari 2008 kemarin. Sedikit sebel sebenernya karena kenapa sampai hampir 2 minggu setelah saya test lewat testpack, akhirnya saya baru memeriksakannya ke rumah sakit. Kalau ditanya alasannya ya seperti diawal cerita ini, ada saja banyak alasannya dari pulang kerja malam, waktu kuliah suami yang kadang sampai malam, atau yang udah niat berangkat eh tau2 pas sampe di RSB Asih, waktu pemeriksaannya udah abis, kemaleman ternyata... :(
Awalnya kami lebih memilih memeriksakan kehamilan saya di RSB Asih hanya karena lokasinya lebih dekat dari rumah, jadi nanti kalau kapan saja mau periksa, lokasi rumah sakitnya mudah dijangkau. Yah, walopun kami sendiri belum mendapatkan info siapa dokter yang direkomendasikan dirumah sakit tersebut.
Hari berganti hari *hayah jadi keq cerita sinetron begini :P* akhirnya setelah pulang kerja saya menyempatkan diri untuk memeriksakan calon cumit kecil ini di RSB Budi Kemuliaan bersama suami. Kenapa jadi berubah tujuan begini? Itu karena info dokter2 yang direkomendasikan oleh beberapa teman prakteknya paling dekat dari rumah. Ada yang di Bintaro, Rawamangun, Bekasi, Menteng, tapi dipikir-pikir ternyata lebih mudah aksesnya ya di RSB Budi Kemuliaan ini. Selain itu, alasan utamanya adalah karena dokternya adalah perempuan. Tapi apa yang terjadi saat pemerikasaan kemarin... Hohoho ternyata dokter yang perempuan itu *aduh maaf, saya lupa namanya* sedang tidak praktek. Jadi info hari apa saja dokter yang direkomendasikan teman suami saya itu prakteknya ternyata kurang lengkap. Ya tapi gimana, udah sampe di rumah sakit... rasa penasaran saya tentang kehamilan saya ini juga sudah tidak bisa ditahan lagi.. jadilah saya melakukan registrasi.

===di loket registrasi, setelah saya mengisi data di buku pasien baru===

suster : "Ibu dengan Dokter Bahar ya" *tanpa tanda tanya, artinya ini adalah kalimat positif, alias kalimat pernyataan*

saya : "Kenapa harus Dokter Bahar?" *ini pertanyaan pasien baru yang nggak jelas antara sok tau dan pengen tau*

suster : " Ya.. Dokter Bahar aja!" *pake tanda seru, berarti si suter sudah menekan saya*

saya : "Emangnya ada dokter siapa aja sus?" *sekali lagi sok pengen tau*

suster : "Ya sama Dokter Bahar aja!" *bener-bener suster yang nggak nyambung, nanya apa dijawab apa... hehehe..*

saya : "Iya sus.." *mengangguk lemah tak berdaya*


Di ruang tunggu, saya dan suami sedikit membahas kenapa si suster bener-bener menekankan saya harus dengan Dokter Bahar. Saya jadi membayangkan bagaimana rupa beliau? baikkah? cukup friendly dan informatifkah? Sampai2 kami punya rencana kalau kami bakal ganti dokter aja kalau ternyata nggak cocok *holoh-holoh, padahal periksa aja belom :D * Padahal sih, kalau diberikan sederet nama dokter yang praktek malam itu (kecuali bu dokter yang direkomendasikan) pasti saya tetep aja bingung mao pilih dokter siapa hehehe... Tapi suami saya yang selalu positive thinking, berusaha menenangkan saya yang sedkit khawatir karena dokternya itu laki-laki. "Ya mungkin memang Allah sudah menentukan kita periksanya dengan Dokter Bahar, dek..." katanya.
Akhirnya nama saya dipanggil juga. Eh tapi koq seperti ada yang aneh ya... ternyata suster itu menyebutkan nama saya yang lain. "Nyonya Ade Indra" kata suster yang berdiri di depan pintu ruang 308 itu
. Hihihi.... :"> lucu juga... baru pertama kali denger soalnya :P Dan setelah pintu ruang dokter itu saya buka, Alhamdulillah... Kalimat salam langsung menyambut saya. Pemeriksaan yang menurut saya sangat singkat itu ternyata memberi jawaban kenapa si suster tadi menjodohkan saya dnegan Dokter Bahar. Pertama, saya merasakan nuansa Islami sekali di dalam ruang dokter itu, Dokter yang Islami dan penuh kalam-kalam ilahi di setiap penjelasan dan nasihat untuk saya. Perawakannya juga mendukung, dengan rambut sedikit memutih *artinya udah tua dan berpengalaman* dan berjenggot *sama keq suami saya* Hehehe... ya paling nggak itu pendapat saya, yang membuat saya merasa nggak salah pilih dokter setelah saya (dipaksa) mengangguk-angguk saja di loket registrasi tadi.
Dan menurut Dokter Bahar, Kondisi kami berdua (saya dan cumit kecil) sama-sama sehat. Cumit saya sudah berusia 4 minggu 1 hari pada saat itu. Alhamdulillah, bahagia sekali rasanya Allah benar2 menjadikan semua itu ada... :)
Oiya, Prolog dari Dokter Bahar bahwa ibu hamil akan mengalami nafsu makan yang menurun di minggu-minggu awal dan baru pulih setelah minggu ke 20 dan mengalami mual2. Hal ini sama seperti info-info yang saya baca di artikel2, buku2 bahkan yang saya denger dari orang2. Tapi nyatanya lain, saya bener2 nafsu untuk terus makan *emang dasar tukang makan :P* dan Alhamdulillah belum mengalami mual sampai sekarang. Atau mungkin ini pengaruh dari sugesti saya yang dari awal ingin banyak makan sebelum saya mengalami mual (Setelah saya periksa lewat testpack) dan kondisi di kantor yang belum mengetahui bahwa saya sedang hamil. Ya, semoga saja terus begini biar saya dan cumit kecil ini selalu sehat wal'afiat. Amiinn...



ps : we're going to be "Abi dan Bunda", dear... :)



posted by .n.a.n.a. @ Tuesday, February 12, 2008, ,




25

Alhamdulillah, tanggal 28 Januari 2008 yang lalu usia saya bertambah. 25 tahun sudah usia saya kini. Dan ini adalah ulang tahun pertama setelah saya menikah. Tidak seperti tahun2 sebelumnya yang biasanya ditemani oleh teman2 atau keluarga saat hari menjelang, tahun ini saya hanya ditemani Mas Ade, suami tersayang. Hari Ulang tahun yang sungguh berbeda karena saya yang sudah tertidur lelap tiba2 dibangunkan oleh Mas Ade lewat dari jam 12 malam. Mas Ade lalu memberikan saya sebuah jam tangan manis dan sepucuk surat yang saya sampai bercucuran air mata di tengah malam dibuatnya. Sebuah surat berupa ucapan selamat, tanda cinta serta introspeksi tentang diri dan harapan masa depan yang lebih baik. Terimakasih sayang... :-*
Kejutan lain datang keesokan harinya, saya yang dari kemarin2 ingin sekali tes kehamilan lewat testpack akhirnya berhasil juga untuk tidak lupa. Karena awalnya saya yang sudah niat dari beberapa hari yang lalu kalo' bangun tidur pagi mao langsung ngetest tapi selalu lupaaaa melulu. Yang ada saat bangun tidur pasti langsung byuuurrr mandi. ingetnya pas udah selesai mandi, padahal saran yang saya baca di kemasan testpacknya lebih baik dilakukan dengan urine pertama saat pagi hari. Dan kemarin pagi akhirnya saya berhasil ingat kalo pagi itu saya harus melakukan test kehamilan. Dan Subhanallah, saya benar2 kagum dibuatnya, bener2 amazing saat saya memperhatikan tanda garis merah muncul di testpack satu persatu. Tanda merahnya ada dua! dan kalo menurut petunjuk sih itu tandanya saya positif *Alhamdulillah*
Masih nggak percaya juga, pagi ini saya mengetestnya lagi. Kali ini bareng2 Mas Ade, Dan Subhanallah tandanya masih sama. Hihihi... kami berdua seneng banget.. :) Sampai sekarang belum sempat periksa ke dokter sih, masih mencari waktu yang kosong sepulang kerja dan tanya sana sini tentang dokter yang bagus.
Oya jadi pengen cerita, selasa kemarin setelah test kehamilan pertama, testpacknya saya bawa ke kantor untuk saya tunjukkan ke teman yang sedang hamil juga. Paling nggak buat cari second opinion. Dan katanya emang itu tandanya positif :) dan noraknya saya, disela-sela kesibukan saya di kantor, saya berkali-kali diam-diam membuka tas saya, melihat kembali testpack kehamilan itu. Rasanya seperti menengok cumit kecil yang insya Allah mulai ada di perut saya. Plus takut-takut kalo tanda merahnya tau2 ilang satu, hehehe... dasar saya yang aneh... :P


ps : my life is amazing.. my world is suprising.. and it's all because of u, dear...




posted by .n.a.n.a. @ Wednesday, January 30, 2008, ,




Plangi Kamis Sore




Kamis sore di kantor, pas lagi ngerumpi sharing lewat Izza di telp, denger kabar dr Izza klo mo ada kopdaran di Pelangi sore itu. Dan berhubung lokasi kantor ama Plangi tinggal merem melek 10 kali, alias deket banged, jadilah saya mengiyakan ajakan untuk kopdaran ama ibu-ibu setengah lusin heuheuheue.... Kangen soalnya ma mreka dah lama nggak ketemuan, trakhir ktemua Mbak Dahlia ma Mbak Injul pas mreka dateng ke acara nikahan saya Oktober kmaren aja.
Entah bagaimana ide awalnya sampe bisa ada kopdaran mendadak kamis sore itu, yang jelas saya jadi bisa tau yang namanya mbak Zee yang lagi hamil gede *pengeeenn* ;P , trus bisa ketemu lagi ama Mbak Itha, Mbak Kiky, Mbak Fitra plus Mbak Nana yang baru jadi penganten baru :)
Pokoknya serulah bisa berhaha-hihi sambil makan *ini intinya keqnya* sambil meng-update brita terbaru soal blogger *gossip maksudnya* hehehe... secara saya jarang buka blogfam hihihihi...




ps : Mbak Dahlia, izin nge-grab photo2nya yaakk ! :D

posted by .n.a.n.a. @ Saturday, January 19, 2008, ,




Produk Halal



Aktivitas baru sebagai ibu rumah tangga selain memasak, mencuci atau bersih-bersih rumah adalah belanja bulanan. Walo dulu kadang2 suka nemenin nyokap belanja, tapi belanja bulanan setelah jadi ibu beneran terasa beda. ya maklum deh, dulu paling2 saya cuma dorong2 trolley belanjaan aja atau sesekali (baca : berkali-kali) memindahkan barang dari rak produk ke trolley mamah saya sesuai barang kebutuhan saya tanpa memperhatikan dengan detail apa aja sih kebutuhan rumah tangga. Nah, sekarang semua hal itu mau gak mau jadi kewajiban saya, dari hal memindahkan barang-barang kebutuhan dari rak-rak produk di supermarket ke trolley belanjaan saya, sampe memperhatikan dengan detail barang mana yang "layak" saya dan suami konsumsi setiap harinya di rumah. Dulu, saya kurang memperhatikan kehalalan suatu produk makanan. Bukannya saya asal milih aja apa yang saya makan, tapi maksudnya disini saat saya belanja suatu produk makanan saya tidak sampai sebegitunya memperhatikan ada atau tidaknya label halal di kemasan setiap produk tersebut. Saya selalu beranggapan bahwa produk makanan yang saya beli yang notabene produk tersebut terkenal atau familiar dimata konsumen sudah pasti halal, tapi setelah saya teliti lebih dalam ternyata dugaan saya salah.
Adalah suami saya yang sangat peka dalam hal kehalalan suatu produk makanan yang hendak kita beli. Awal-awal menikah saya masih harus diingatkan Mas Ade agar memperhatikan label halal di kemasan produk makanan saat kami berbelanja, dan sekarang sudah hampir memasuki usia ke 3 bulan pernikahan kami, yang berarti sudah 3 kali juga belanja bulanan, saya jadi mulai terbiasa. Ya masih kagok juga sih awalnya, karena setiap saya memilih sebuah produk untuk saya beli, yang saya perhatikan pertama adalah label Halal di kemasan produk tersebut. Kalo nggak ada, walopun itu merk terkenal ato lebih murah juga, pasti saya taro lagi, dan pilih yang ada label Halal dari MUI nya.
Menurut pengamatan saya *hayah, jadi serius begini* banyak sekali supermarket yang saat ini memproduksi produk-produk makanan yang kemudian diberi label sesuai nama supermarket tersebut dengan keuntungan apabila memilih produk tersebut maka konsumen akan mendapatkan harga lebih murah. Saya kurang tau apakah label nama sesuai supermarket tersebut dipasang lantaran si supermarket memproduksi sendiri barang-barang tersebut atau hanya membeli produk dari luar dan kemudian hanya memasangkan label nama supermarket tersebut. Dan ironisnya, setelah saya sering beberapa kali belanja, banyak sekali produk-produk makanan dengan label dari supermarket tersebut yang ternyata tidak mencantumkan tanda kehalalan dari MUI. Yang saya kurang tau juga, apakah hal ini memang bukan menjadi perhatian si supermarket untuk memasang label halal, atau dengan kata lain sebenarnya produknya sih halal-halal saja, tapi karena kemasan sudah berganti dengan nama si supermarket, jadinya si supermarket "lupa" memasang tanda halal di kemasan produk tersebut. Dan maaf saja, saya sebagai konsumen yang juga ibu rumah tangga yang ingin memastikan semua produk makanan yang kami sekeluarga konsumsi adalah halal, jadi saya tentunya akan lebih memilih untuk membeli produk makanan yang ada tanda halal dengan jelas disetiap kemasannya. Karena paling tidak, kami sedang berusaha meminimalisir resiko ketidakhalalan suatu produk makanan yang kami sekeluarga konsumsi. Bagaimana dengan kalian? Sudah kalian pastikankah kehalalan produk makanan yang kalian beli?



"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yangtelah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya." (Qs. Al-Baqoroh : 172)


ps :

thanks for become my light, dear...
for telling me the good or not...



posted by .n.a.n.a. @ Friday, January 11, 2008, ,




Welcome 2008. Welcome Rain.

Tahun sudah berganti, dan hujan deras menemani kami berdua saat malam pergantian tahun kemarin. Ini adalah tahun baru pertama yang kami lalui bersama setelah menikah. Tidak banyak rencana untuk menghabiskan malam tahun baru ini, karena saya yang bekerja di sebuah Bank harus rela lembur hingga malam seperti pada akhir bulan pada bulan-bulan biasanya. Bayangan jalan-jalan ibukota yang dipadati orang-orang yang ingin menghabiskan malam tahun baru membuat saya lebih memilih untuk pulang. Maraknya warna-warni kembang api disela gerimis yang indah di langit Jakarta menjadi hadiah buat kami berdua yang hanya menikmati malam tahun baru dari teras rumah kemarin. Romantis! :">




ps :

the rain is falling...

the love is you...

yes, i'm falling in love with u, dear...

posted by .n.a.n.a. @ Thursday, January 03, 2008, ,